No Strings Attached
No
Strings Attached
Hallo reader, it’s a pleasure
to write down an article and share it for you. Well, today I’m going to post an
article about the phrase “No Strings Attached”. Feel free to read it!
Menurut kamus online http://www.urbandictionary.com,
defenisi dari frasa “No Strings Attached” adalah:
1. Doing
something for someone without asking for anything in return.
-
Melakukan sesuatu (hal) kepada seseorang tanpa
mengharapkan imbalan.
2. Being
in a relationship with someone, while still dating other people.
-
Berhubungan (pacaran) dengan seseorang sementara
(masih) menjalin hubungan (berpacaran) dengan orang lain.
Arti
dari frasa ini sebenarnya sudah kita alami sendiri dalam kehidupan sehari-hari,
saya menulis ini bukan karena pengalaman pribadi saya tetapi saya terinspirasi
dari *Nsync’s sophomore album title yang sama persis dengan frasa ini.
Well,
dari sinilah saya menarik kesimpulan kalau “No Strings Attached” itu sendiri
berarti tanpa syarat dan ketentuan yang
berlaku, seperti dalam pertemanan, hubungan percintaan dan urusan bisnis.
Kalau
dalam bahasa gaul biasanya diibartkan teman tapi mesra, nah loh! Bagaimana bisa?
Ya bisa saja! Kadangkala ada dua orang (teman) yang saling suka tapi tidak mau
untuk membeberkan masalah status mereka di public karena masalah privasi dan
lain sebagainya. Mereka menjalani hubungan tanpa status atau biasanya disingkat
HTS lol. Lucu sih iya tapi ya begitulah kenyataan sebenarnya.
Kadang
saya berpikir, apa pentinya status kalau tidak cinta? Dan apalah artinya cinta
kalau tidak ada status yang jelas? Ya begitulah kadang otakku merancang berbagai
pertanyaan yang membuatku makin pusing dengan urusan percintaan yang kian rumit
ini.
Dari
defenisi pertama: “Melakukan sesuatu
(hal) kepada seseorang tanpa mengharapkan imbalan.” Apakah mungkin? Setiap orang
mencintai dan mengharapkan dicintai, tetapi di luar sana masih banyak orang
yang tulus dan dengan sabar mencintai karena mereka yakin kalau cinta akan
mengalahkan semuanya, ketika mereka dikhianati mereka tetap masih punya harapan
yang meraka pegang teguh, seperti lilin yang meleleh, tetap terbakar demi
menerangi kegelapan malam. Di sini adalah integritas seseorang diuji, mereka
akan selalu setia meskipun banyak cobaan hidup yang seringkali menghantui,
kadang dalam gelap malam mereka tak bisa tidur karena pikiran mereka merambat
dan mejalar kemana-mana hanya untuk menemukan jalan keluar yang sedang mereka
alami dan pada akhirnya kekuatan cinta mereka berhasil membawa meraka menjadi
pemenang.
Defenisi
ke-dua: “Berhubungan (pacaran) dengan
seseorang sementara (masih) menjalin hubungan (berpacaran) dengan orang lain.”
Banyak dari kita tak pernah sadar kalau hal tersulit dari hubungan adalah
mencari, dan bila telah menemukan maka selanjutnya adalah proses penjajakan
atau pacaran, nah disinilah sebenernya jati diri kita diuji. Apakah memilih
setia karena begitu sulitnya berkelana, mengembara dan merana dalam masa pencarian.
Namun ini sangatlah bertolak belakang dengan defenisi ke-2. Sebagian orang tak
lagi menghargai apa yang mereka punya tetapi mereka menginginkian lebih dari
itu. Tentunya ada setiap alas an dalam keputusan tetapi jujur saja sayapun tak
paham dengan jalan pikiran dan alas an mereka.
You are
what you are!
Kamu
adalah siapa dirimu sendiri, jati dirimu, jalan pikiranmu. Apa yang kau lakukan
maka orang akan menilaimu sesuai dengan perbuatanmu. Sama seperti ketika kamu
bercermin, maka cermin itu akan merefleksikan bayanganmu yang sama persis
dengan keadaan yang sebenarnya.
You are
what kind of problem you deal with!
Setiap
orang punya masalah dalam hidupnya, dan masalah kita mungkin ada yang sama dan
mungkin saja sama sekali tidak, boleh dikatakan kalau kita punya masalah atau
persoalan hidup yang berbeda-beda. Kalau kita terlibat masalah pencurian maka
kita adalah seorang pencuri dan seperti itulah diri kita sesuai dengan masalah
yang kita geluti masing-masing.
Siapapun
dirimu, kamu adalah kamu! Setiap manusia bebas berbuat apa saja selagi itu
tidak melanggar norma atau aturan-aturan hidup yang sewajarnya. Kita bisa
memilih untuk bebas berekspresi tanpa ada ikatan, tanpa adanya persetujuan dari
pihak lain. We are free! Kita bebas menentukan jalan hidup kita masing-masing.
Be your own self; do not depend on the others! You have freedom; you have
voice, raise your voice! Be whoever you want to be! Don’t forget to be happy!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar