Kamis, 03 Desember 2015

No Strings Attached



No Strings Attached

 

 




No Strings Attached

Hallo reader, it’s a pleasure to write down an article and share it for you. Well, today I’m going to post an article about the phrase “No Strings Attached”. Feel free to read it!
Menurut kamus online http://www.urbandictionary.com, defenisi dari frasa “No Strings Attached” adalah:

1.      Doing something for someone without asking for anything in return.
-          Melakukan sesuatu (hal) kepada seseorang tanpa mengharapkan imbalan.
2.      Being in a relationship with someone, while still dating other people.
-          Berhubungan (pacaran) dengan seseorang sementara (masih) menjalin hubungan (berpacaran) dengan orang lain.

Arti dari frasa ini sebenarnya sudah kita alami sendiri dalam kehidupan sehari-hari, saya menulis ini bukan karena pengalaman pribadi saya tetapi saya terinspirasi dari *Nsync’s sophomore album title yang sama persis dengan frasa ini.

Well, dari sinilah saya menarik kesimpulan kalau “No Strings Attached” itu sendiri berarti tanpa syarat dan ketentuan yang berlaku, seperti dalam pertemanan, hubungan percintaan dan urusan bisnis. 

Kalau dalam bahasa gaul biasanya diibartkan teman tapi mesra, nah loh! Bagaimana bisa? Ya bisa saja! Kadangkala ada dua orang (teman) yang saling suka tapi tidak mau untuk membeberkan masalah status mereka di public karena masalah privasi dan lain sebagainya. Mereka menjalani hubungan tanpa status atau biasanya disingkat HTS lol. Lucu sih iya tapi ya begitulah kenyataan sebenarnya.

Kadang saya berpikir, apa pentinya status kalau tidak cinta? Dan apalah artinya cinta kalau tidak ada status yang jelas? Ya begitulah kadang otakku merancang berbagai pertanyaan yang membuatku makin pusing dengan urusan percintaan yang kian rumit ini.

Dari defenisi pertama: “Melakukan sesuatu (hal) kepada seseorang tanpa mengharapkan imbalan.” Apakah mungkin? Setiap orang mencintai dan mengharapkan dicintai, tetapi di luar sana masih banyak orang yang tulus dan dengan sabar mencintai karena mereka yakin kalau cinta akan mengalahkan semuanya, ketika mereka dikhianati mereka tetap masih punya harapan yang meraka pegang teguh, seperti lilin yang meleleh, tetap terbakar demi menerangi kegelapan malam. Di sini adalah integritas seseorang diuji, mereka akan selalu setia meskipun banyak cobaan hidup yang seringkali menghantui, kadang dalam gelap malam mereka tak bisa tidur karena pikiran mereka merambat dan mejalar kemana-mana hanya untuk menemukan jalan keluar yang sedang mereka alami dan pada akhirnya kekuatan cinta mereka berhasil membawa meraka menjadi pemenang.

Defenisi ke-dua: “Berhubungan (pacaran) dengan seseorang sementara (masih) menjalin hubungan (berpacaran) dengan orang lain.” Banyak dari kita tak pernah sadar kalau hal tersulit dari hubungan adalah mencari, dan bila telah menemukan maka selanjutnya adalah proses penjajakan atau pacaran, nah disinilah sebenernya jati diri kita diuji. Apakah memilih setia karena begitu sulitnya berkelana, mengembara dan merana dalam masa pencarian. Namun ini sangatlah bertolak belakang dengan defenisi ke-2. Sebagian orang tak lagi menghargai apa yang mereka punya tetapi mereka menginginkian lebih dari itu. Tentunya ada setiap alas an dalam keputusan tetapi jujur saja sayapun tak paham dengan jalan pikiran dan alas an mereka.

You are what you are!

Kamu adalah siapa dirimu sendiri, jati dirimu, jalan pikiranmu. Apa yang kau lakukan maka orang akan menilaimu sesuai dengan perbuatanmu. Sama seperti ketika kamu bercermin, maka cermin itu akan merefleksikan bayanganmu yang sama persis dengan keadaan yang sebenarnya. 

You are what kind of problem you deal with!

Setiap orang punya masalah dalam hidupnya, dan masalah kita mungkin ada yang sama dan mungkin saja sama sekali tidak, boleh dikatakan kalau kita punya masalah atau persoalan hidup yang berbeda-beda. Kalau kita terlibat masalah pencurian maka kita adalah seorang pencuri dan seperti itulah diri kita sesuai dengan masalah yang kita geluti masing-masing.

Siapapun dirimu, kamu adalah kamu! Setiap manusia bebas berbuat apa saja selagi itu tidak melanggar norma atau aturan-aturan hidup yang sewajarnya. Kita bisa memilih untuk bebas berekspresi tanpa ada ikatan, tanpa adanya persetujuan dari pihak lain. We are free! Kita bebas menentukan jalan hidup kita masing-masing. Be your own self; do not depend on the others! You have freedom; you have voice, raise your voice! Be whoever you want to be! Don’t forget to be happy!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar