Minggu, 28 Desember 2014

2014

 

 

 

Mama dulu pernah berpesan: "Jangan sampai pergaulan merusak semua kebiasaan baik, dan selalu ingat apa yang menjadi prioritas utama dalam hidup". Kata-kata ini mungkin terdengar simple aja tapi coba ditelusiri dulu, makna yang tersirat di dalam pesan tersebut, begitu dalam untuk dipahami dan begitu luas untuk dianalisis. Om saya juga pernah berkata: "Kamu sendirilah yang menjadi pengedali hidupmu". Dua pesan tersebut selalu ku letakan di dalam hati dan kusimpan rapat-rapat, mungkin terkadang saya lalai, sifat manusia selalu begitu dan benar kata orang kalau tidak ada yang sempurnah, namun itu tak berarti kita tak bisa menjadi pribadi yang lebih baik, segala sesuatu butuh proses, proses tersebut dimulai sejak lahir. Banyak hal yang telah ku pelajari di tahun ini termasuk hal bersabar dan meredam dendam meskipun hanya dengan berpejam mata, mungkin sulit dan bahkan sakit, tapi inilah proses yang telah saya lalui di sepanjangn tahun ini. Jujur saja, di akhir semester seperti sekarang ini begitu banyak tantangan hidup yang saya lewai dan khususnya mengenai "pergaulan" dimana saya disuguhkan begitu tawaran yang mengiurkan yang dalam tanda kutip tawaran tersebut kelihatannya bagus dari bungkusan rayuan yang indah tapi apa yang ada di dalamnya malah menjerumuskan, sebagai contoh ketika saya hendak berangkat ke kampus, banyak teman yang mengatakan tak usah saja, mending kita jalan-jalan atau ngopi-ngopi, kedengaran begitu riang gembira di telinga dan kalau dipikir-pikir tak ada salahnya juga mengikuti ajakan mereka, namun persoalan yang terjadi malah semakin rumit, saya kewalahan mengerjakan tugas, semakin banyak yang tertunda dan hal ini kian semakin melarut bagai gula yang dilarutkan, tentu saja yang tak menyalahkan mereka akan apa yang terjadi, tapi kembali saya merenungkan apa yang harus saya lakukan, penyesalan memang selalu datang dari belakang dan saya juga harus bersyukur karena saya bisa disadarkan oleh suara hati dan petuah yang pernah di sampaikan oleh orangtua saya.

 

Malam kian larut dan hujan tak kunjung redah, sejenak ku layangkan pendangan menjelajahi seluruh ruangan di kamarku, semuanya tampak hambar dan kosong, di situlah mulai saya bermeditasi, mengingat-ingat kembali apa yang menjadi prioritas dalam hidup saya, dan sayapun kembali merasa nyaman dengan mengambil keputusan untuk mulai berhenti melakukan kebiasaan lama yang merugikan saya sendiri, memang sulit sekali menghidari tawaran atau ajakan teman, apalagi ketika di ajak ke club malam, yang begitu hiruk-pikuk, rasanya saya tak berdaya dengan tawaran se-spektakuler itu, dan saya belajar untuk meredam sebagian keinginan saya, saya sedikit berhasil. Teman-teman saya semuanya baik, namun terkadang kelewatan baik dan akhirnya saya harus menuai rasa malu hati yang berakhir dengan menuruti semua tawaran mereka tanpa bisa memfilter mana yang buruk dan mana yang baik.

 

Terima kasih buat tahun 2014, tahun yang penuh dengan begitu banyak tantangan hidup. Semoga dikelmudia hari saya akan lebih baik lagi dan lebih fokus pada apa yang menjadi prioritas saya dalam hidup, tak ada orang lain yang akan mengubah hidupmu, kamu sendirilah yang harus mengubah hidupmu. Kesalahan kemarin biarlah kemarin, dan biarlah apa saja yang buruk dan telah terjadi disepanjang tahun ini, tertutup habis juga di penghujung tahun ini. Terima kasih buat orangtua dan teman-teman saya yang sudah mengajarkan banyak hal kepada saya.


“People come, people go – they’ll drift in and out of your life, almost like characters in a favorite book. When you finally close the cover, the characters have told their story and you start up again with another book, complete with new characters and adventures. Then you find yourself focusing on the new ones, not the ones from the past.”Nicholas Sparks, The Rescue

Selasa, 16 Desember 2014

Translation
















English Text: 

Translation is the communication of the meaning of a source-language text by means of an equivalent target-language text. Whereas interpreting undoubtedly antedates writing, translation began only after the appearance of written literature; there exist partial translations of the Sumerian Epic of Gilgamesh (ca. 2000 BCE) into Southwest Asian languages of the second millennium BCE. 

Translators always risk inappropriate spill-over of source-language idiom and usage into the target-language translation. On the other hand, spill-overs have imported useful source-language calques and loanwords that have enriched the target languages. Indeed, translators have helped substantially to shape the languages into which they have translated.

Due to the demands of business documentation consequent to the Industrial Revolution that began in the mid-18th century, some translation specialties have become formalized, with dedicated schools and professional associations.

Because of the laboriousness of translation, since the 1940s engineers have sought to automate translation (machine translation) or to mechanically aid the human translator (computer-assisted translation). The rise of the Internet has fostered a world-wide market for translation services and has facilitated language localization. 

The word translation derives from the Latin translatio (which itself comes from trans- and fero, the supine form of which is latum, together meaning "to carry across" or "to bring across"). The modern Romance languages use words for translation derived from that source or from the alternative Latin traduco ("to lead across"). The Slavic and Germanic languages (except for the Dutch "vertaling", "literally" a "re-language-ing") likewise use calques of these Latin sources

The Ancient Greek term for translation, μετάφρασις (metaphrasis, "a speaking across"), has supplied English with metaphrase (a "literal," or "word-for-word," translation) — as contrasted with paraphrase ("a saying in other words", from παράφρασις, paraphrasis).  Metaphrase corresponds, in one of the more recent terminologies, to "formal equivalence"; and paraphrase, to "dynamic equivalence.

 (source is taken from: http://en.wikipedia.org/wiki/Translation) 



 Bahasa Indonesia

Terjemahan adalah interpretasi makna suatu teks dalam suatu bahasa ("teks sumber") dan penghasilan teks yang merupakan padanan dalam bahasa lain ("teks sasaran" atau "terjemahan") yang mengkomunikasikan pesan serupa. Sedangkan sebelumnya penafsiran tidak diragukan dalam hal penulisannya, terjemahan baru dimulai persis setelah munculnya sastra tertulis; terdapat sebagian terjemahan Epos Gilgames, seorang penyair terkenal dari Mesopotamia (sekitar tahun 2000 SM) dalam bahasa Asia Barat Daya pada milenium kedua SM.

Para penerjemah harus mempertimbangkan beberapa batasan, termasuk konteks, aturan tata bahasa, konvensi penulisan, idiom, serta hal lain antar kedua bahasa. Orang yang melakukan terjemahan disebut sebagai penerjemah.

Karena tuntutan dokumentasi bisnis sebagai konsekuensi dari Revolusi Industri yang dimulai pada pertengahan abad ke-18, beberapa spesialisasi penerjemahan telah terformalisasi, dengan sekolah-sekolah khusus dan berbagai asosiasi profesi.

Karena menerjemahkan sangat menguras tenaga, sejak 1940-an para insinyur telah berusaha untuk mengotomatisasi terjemahan (terjemahan mesin) untuk membantu penerjemah manusia secara mekanis (terjemahan dengan bantuan komputer ). Kemunculan internet telah memeriahkan pasar dunia untuk layanan terjemahan dan telah memfasilitasi lokalisasi bahasa. Kajian terjemahan berurusan dengan studi sistematis atas teori, penjelasan dan penerapan penerjemahan.

Kata translation (terjemahan) berasal dari bahasa Latin translatio (yang kata itu sendiri berasal dari trans- dan fero, yang jika digabungkan bermakna “untuk membawa”). Bahasa Romawi modern menggunakan kata untuk translation diturunkan dari bahasa Latin traduco yang bermakna “untuk membimbing”. Bahasa Slovakia dan Jerman menggunakan calques sebagai sumber bahasa Latinnya. 

Istilah translation di Yunani kuno adalah metaphrasis, yang bermakna “menyampaikan”, yang telah menyediakan bahasa Inggris dengan metafrase – pertentangan dari paraphrase, "suatu harafiah," atau " terjemahan  kata demi kata," yang berbeda dengan parafrase  (atau dengan kata lain dari kata παράφρασις adalah paraphrasis). Terjemahan kata demi kata pada satu atau lebih istilah baru, adalah untuk "kesetaraan resmi"; dan parafrase adalah untuk "kesetaraan dinamis.

(Translated by @oldryronald)